Subscribe:Posts Comments
Share |

You Are Here: Home » Kesehatan/Health, Uncategorized » Vaksin masih menjadi pencegah efektif kanker

Meski kanker serviks (leher rahim) kini merupakan penyakit kanker paling mematikan nomor tiga di dunia setelah kanker payudara dan paru-paru, pemahaman wanita Indonesia terhadap penyakit tersebut masih rendah. Setidaknya itu berdasarkan survei terhadap 605 wanita Indonesia pada tahun lalu. Dokter ahli kandungan dari Fakultas Kedoktera Universitas Indonesia Dr Andrijono SpOG menjelaskan, kanker serviks disebabkan oleh infeksi yang terus-menerus dari virus human papillomavirus (HPV). Menurut Dr Andrijono, infeksi virus HPV sebenarnya dapat dicegah melalui vaksinasi dalam jangka panjang. “Penelitian yang masih berjalan menunjukkan vaksinasi terhadap HPV bisa bertahan minimal selama delapan tahun,” ujarnya dalam peluncuran buku 'Kanker Serviks' , pekan lalu. Dia menambahkan, pemberian vaksin itu dilakukan selama tiga kali penyuntikan. Penyuntikan yang kedua dilakukan setelah satu bulan penyuntikan pertama, sedangkan penyuntikan terakhir diberikan setengah tahun setelah penyuntikan yang kedua. “Namun pemberian vaksin ini bagi sebagian orang dirasa masih relatif mahal karena harga untuk setiap penyuntikan adalah sekitar Rp 1,5 juta,” ucapnya. Namun, lanjut dia, biaya tersebut lebih kecil dibandingkan bila kanker serviks sudah menyerang di mana biaya pengobatannya bisa mencapai Rp 20 juta untuk setiap penyinaran. Selain pemberian vaksin (pencegahan primer), jelas Dr Andrijono, pencegahan yang efektif terhadap penyakit itu adalah dengan pencegahan sekunder melalui tes Pap smear. Jumlah kematian akibat kanker serviks di tingkat global diperkirakan mencapai 270 ribu orang per tahun. Dari jumlah tersebut, 85 persen di antaranya terjadi di negara berkembang

© 2008 Bilcyber.com · Subscribe:PostsComments · Designed by Billy Wirawan ·