Subscribe:Posts Comments
Share |

You Are Here: Home » Elearning, Uncategorized » Tutorial SQL Clustering Pada Windows Server 2008 R2 (Part. 1)

windows server cluster

windows server cluster

Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas tentang SQL clustering pada windows server 2008 R2. Server Cluster adalah kumpulan server yang masing-masing sebenarnya berdiri sendiri dan semuanya akan bekerja secara kolektif dalam menjalankan Microsoft Cluster Service (MSCS). Dengan menggunakan server yang dicluster, maka akan didapatkan jaminan terhadap ketersediaan layanan yang diberikan oleh server kepada client.

SQL Clustering merupakan konsep penggunaan 2 server atau lebih dalam menjalankan services SQL Server, dimana salah satu server dalam keadaan Active (Server 1) – Standby (Server 2). Artinya, ketika server 1 down, maka server 2 akan otomatis up dan mengambil alih (pindah) services SQL, sehingga aplikasi tetap berjalan meskipun salah satu server mengalami down. Kasus diatas merupakan kelebihan dari cluster yaitu High Availability.

Konsep ini hampir sama dengan pembahasan sebelumnya Database Mirroring, namun SQL Cluster mempunyai kelebihan yang disebutkan tadi, High Availability yaitu ketika sebuah system atau application pada cluster fail. Software cluster akan merestart application yang rusak pada server lain akan menggantikannya, atau akan mengalihkan pekerjaan dari node yang fail ke node berikutnya. Hasilnya, user akan merasakan hanya sesaat terjadinya perhentian sementara atas layanan yang sedang digunakan. Dan akan melalukan failback otomatis jika server yang bermasalah telah kembali normal.

fig_1_sql_cluster_base_r2

Sebelum kita membahasnya, terlebih dahulu kita membuat sedikit skenario yang akan di jalankan. Sehingga dapat dijadikan acuan sebagai informasi dalam melakukan konfigurasi clustering.

Pada penggunaan server ini, kita akan mencoba menggunakan 3 server (dan tentunya sudah join domain) dengan informasi sebagai berikut :

Server 1 :

- Server Name : CLUSTERNODE

- OS : Windows Server 2008 R2

- IP Address (Primary) : 10.1.1.54

- Tools : Starwind Software

Server 2 :

- Server Name : NODE01

- OS : Windows Server 2008 R2

- IP Address (Primary) : 10.1.1.56

- IP Address (Secondary) : 10.1.2.56

Server 3 :

- Server Name : NODE02

- OS : Windows Server 2008 R2

- IP Address (Primary) : 10.1.1.59

- IP Address (Secondary) : 10.1.2.59

Clustering :

- IP Address MSDTC : 10.1.1.50

- IP Address SQL Cluster Failover : 10.1.1.53

- IP Address SQL Private Network : 10.1.1.65

1. Langkah pertama adalah kita buat virtual disk terlebih dahulu di server 1 (CLUSTERNODE). Untuk membuat virtual disk, tentunya kita bisa menggunakan beberapa aplikasi yang berbeda seperti pembahasan sebelumnya yaitu Microsoft iSCSI Software Target . Namun kali ini, kita akan mencoba aplikasi yang lain yaitu Starwind Software, sepertinya lumayan user friendly :) .

SQL Cluster

2. Kemudian kita buat host baru. Klik kanan pada Starwind Servers -> Add Host.

SQL Cluster

3. Masukkan IP Host-nya : 127.0.0.1 Port : 3261, klik OK. Jika ketiga server firewallnya dalam keadaan aktif, pastikan port tersebut sudah di berikan access (allow connection).

SQL Cluster.

4. Tampilan host sudah dibuat

SQL Cluster

5. Selanjutnya klik kanan pada host yang sudah dibuat tadi -> Pilih Connect. Masukkan username : root, password : starwind. Klik OK.

SQL Cluster

SQL Cluster

6. Tampilan ketika sudah melakukan login

SQL Cluster

7. Langkah selanjutnya adalah menambahkan target yaitu Data, Log, Quorum dan MSDTC. Klik kanan pada target -> Pilih Add Target.

SQL Cluster

8. Beri nama target “Data”. Klik Next.

SQL Cluster

9. Pada Storage Type, pilih Hard Disk. Klik Next.

SQL Cluster

10. Pada Device Type, pilih Basic Virtual. Klik Next.

SQL Cluster

11. Pada Device Type yang berikutnya, pilih Image File device. Klik Next.

SQL Cluster

12. Selanjutnya pada Device Creation Method, pilih Create new virtual disk. Klik Next.

SQL Cluster

13. Dan inilah tampilan Virtual disk parameters. Klik tombol browse pada bagian sebelah kanan.

SQL Cluster

14. Maka akan tampil directory server CLUSTERNODE. Buat folder baru dengan nama “Images”. Kemudian buat nama file “Data” seperti gambar berikut.

SQL Cluster

SQL Cluster

15. Tentukan size yang akan di buat, sebagai contoh masukkan 2048 MB ( 2 GB). Klik Next.

SQL Cluster

16. Pada tampilan ini, beri tanda centang pada “Asynchronous mode” dan “Allow multiple concurrent iSCSI connections (clustering). Klik Next.

SQL Cluster

17. Pada catch mode, pilih “Normal (no catching). Klik Next.

SQL Cluster

18. Berikutnya adalah summary dari wizard pembuatan target. Klik Next.

SQL Cluster

19. Proses pembuatan target “Data” selesai. Klik Finish.

SQL Cluster

SQL Cluster

Untuk pembuatan target yang berkutnya yaitu Log, Quorum dan MSDTC, lakukan hal yang sama seperti langkah di atas (No. 7 sampai dengan 19). Untuk size, berikan masing-masing 512 MB.

Dan hasilnya akan seperti gambar berikut.

62

Pada pembahasan berikutnya, kita akan masuk ke pembahasan di server 2 (NODE01) untuk menginisiasi virtual disk yang sudah dibuat dari server 1 (CLUSTERNODE) melalui tools Starwind tadi agar bisa terdeteksi di disk management server NODE01.

© 2013 Bilcyber.com · Subscribe:PostsComments · Designed by Billy Wirawan ·